Sabtu, 09 Juli 2011

sepucuk surat rinduku

“Sepucuk Surat Rinduku”

Bunda
Mulianya engkau yang telah izinkan aku lahir dari rahim syurgamu
Aku hanya bayi lemah ketika itu
Namun dengan Nafas hidupmu
Engkau Basuh jiwa ini dengan berjuta kasih

Bunda
Lihatlah aku ketika itu,Hanya bisa tertawa dan menangis
Aku tak mengerti jerit jiwamu ketika itu
Aku tak tau ketika malam yang dingin
Engkau berikan selimutmu dan dekap indahmu tuk lelap kecilku
Aku tak tau ketika lelah hinggapi engkau,Aku menangis mengusik lelahmu
Inilah aku hanya menangis dan menangis namun tetap senyum kasihmu hadir menyapaku

Bunda
Dulu aku tak mampu jauh darimu
Aku lemah ketika tiada engkau disisiku
Aku cengeng bunda
Aku manja bunda
Sungguh begitu sabar engkau kuasai jiwaku

Bunda
Ketika aku beranjak remaja
Aku tak mengerti lelahmu
Hanya tawa yang kucari
Aku acuhkan tiap kata yang engkau titipkan
Sungguh aku sadar ketika itu
Aku kerap meminta apapun yang ingin kumiliki
Lihatlah engkau bunda
Dengan penuh kesabaran hadapi ocehanku
Ikhlasmu takkan mampu terlukis ketika itu
Maafkan Ananda Bunda

Bunda
Ketika aku telah dewasa
Aku dengan segala egoku kembali acuhkan Amanah yang engkau titipkan
Bahkan aku telah berani membentakmu dengan kata-kata yang kuasai emosiku
Namun Bunda,tetap pintu maafmu selalu terbuka untukku

Kini ketika aku telah mampu menafkahi jiwa
Waktu kerap jadikan aku lupa padamu
Hingga Engkau renta
Aku tetap setia dengan sejuta senyum hampa

Ampunilah Ananda Bunda
Anakmu yang tak mengerti begitu rindunya engkau terhadapku
Anakmu yang tak membalas pesanmu
Ananda batalkan janjiku memelukmu, karena kesibukanku
Ananda dengan tawa dan Hura ketika itu
Lupakan engkau yang terbaring menunggu kedatanganku
Pantaskah Ananda disebut buah hatimu,Wahai Bunda??

Ya Tuhan, Hamba telah sia-siakan nafasnya
Hamba telah lalai menyapa jiwanya
Ampunilah Hamba Tuhan
Ampunilah Dosa Bunda
Kini Hamba tau rindu ini tak bertepi untuknya
Jiwa ini memang lemah tanpanya
Kembalikan Cahaya jiwaku Tuhan
Cahaya Jiwa yang dulu Hamba miliki
Cahaya Jiwa yang ia hembuskan ketika aku dikenalkan Cara menyebut nama-Mu

Bunda
Dalam Hening,derai tangis tak kuasa kubendung
Maafkan Anakmu Bunda
Sepucuk Surat yang kurangkai Indah dengungkan namamu
Doa..Ialah Kecup rinduku untukmu
Nafas Jiwa, tuk kemilaukan engkau Dalam Heningku

0 komentar:

Posting Komentar