Rabu, 04 Agustus 2010

sebatang kara

ngga enag juga ternyata tinggal di kota perantauan sendirian
jauh dari sanak sodara,jauh dari keluarga
ngga ada tempat berbagi saat letih mulai terasa di sepanjang hari
semua di lewati sendiri,benar.benar sendiri
hanya bisa mencurahkan apah yang dirasa pada secari kertas atau mungkin pada elektronik yg 1 ini
mulai dari masalah yang paling kecil sampai yang paling besar semua di selesaikan sendiri
memutar otak sendiri untuk menemukan jalan keluar yang paling bijaksana
tanpa ada yang harus tersakiti dengan jalan keluar yang kita ambil
inilah kehidupan yang sesungguh'a,
ketika kita benar benar hidup jauh daro orang tua
menjadi perantau tak pernah terbayang oleh syapa pun termasuk saya
tapi itu semua memang jalan yang harus saya tempuh
bagi pendidikan dan masa depan saya
ya bagi kebaikan kami semua, saya dan orang tua saya
walau terlahir menjadi anag sulung tapi ternyata saya cenderung manja
inilah saat di mana saya harus bebenah diri menjadi yang lebih baik lagi
menjadi pribadi yang bisa membanggakan semua orang di sekitar saya
menjadi sebatang kara di perantauan ternyata memang membuahkan hasil yang baik
walau membutuhkan waktu yang ngga sebentar tp itu cukup untuk saya bebenah diri
ngga ada lagi yang nama'a sikap manja tertanam di diri guw
itu yang harus guw lawan mulai di perantauan
ngga terbayang banget yang nama'a nyuci baju sendiri apalagi nyuci piring sendiri
sebelum merantau semua itu ngga pernah guw kerjain sama sekali
dan berasa wajar kl guw tabu akan hal itu
tp sekarang hal itu mala jadi temen hidup guw di kota perantauan
amat sangat bersyukur dengan semua yang guw terima di perantauan ini
walau kadang sesak juga kl inget ngga punya tmn berbagi
tp saya HARUS KUAT jalanin ini semua walau harus sebatang kara 

0 komentar:

Posting Komentar